Di dalam dunia facility management, memiliki gaya
kepemimpinan yang tepat dan adaptif sangat penting untuk mengelola berbagai
pihak dengan efektif. Sebagai seorang Facility Manager (FM), kita dituntut
untuk tidak hanya berinteraksi dengan pelanggan atau departemen lain yang
menggunakan jasa fasilitas, tetapi juga harus mampu memimpin rekan-rekan kerja
sesama pelaku FM dan mengelola hubungan dengan vendor.
Berikut tulisan menarik dari Rebecca Knight, April 09, 2024
di Harvard Business Review: https://hbr.org/2024/04/6-common-leadership-styles-and-how-to-decide-which-to-use-when
. Dari tulisan ini, Rebecca menjelaskan bahwa ada 6 style leadership/gaya
kepemimpinan. Secara umum dapat diringkas menjadi berikut:
1. Gaya Kepemimpinan Coercive/Koersif/Memaksa. Gaya kepemimpinan bersifat; pendekatan
top-down dan otoriter.
2. Gaya Kepemimpinan Otoritatif. Gaya yang
memotivasi dengan menghubungkan pekerjaan dengan strategi yang lebih besar.
3. Gaya Kepemimpinan Pacesetting (Mengatur
Kecepatan). Gaya yang memegang standar yang tinggi untuk diri sendiri dan orang
lain.
4. Gaya Kepemimpinan Afiliatif. Gaya yang membangun
ikatan emosional yang kuat yang menumbuhkan lingkungan kerja yang positif.
5. Gaya Kepemimpinan Demokratis. Gaya yang
memberdayakan tim dalam pengambilan Keputusan dan menerima masukan dan
menggabungkan umpan balik.
6. Gaya Kepemimpinan Pembinaan. Gaya dengan fokus
pada pertumbuhan individu, memahami tujuan pribadi dan profesional jangka
Panjang.
Setelah membaca tulisan tersebut dan menghubungkan dengan
bagaimana seharusnya seorang FM memilih gaya kepemimpinannya, berdasarkan pengalaman
saya di dunia facility management, banyak faktor-faktor yang akan menentukan bagaimana
seorang FM handal bersikap. Faktor-faktor bisa berupa keselamatan &
keamanan, regulasi yang harus diterapkan, anggaran, sumber daya manusia, sampai
dengan tujuan organisasi, dampak lingkungan dan banyak lainnya.
Dengan banyaknya factor tersebut, seorang FM perlu untuk
menyadari dan menerapkan gaya kepemimpinan yang disesuaikan dengan kondisi yang
ada.
Dalam situasi nyata, akan banyak sekali kejadian-kejadian
yang menuntut FM untuk segera mengambil keputusan, dan bersikap yang artinya berdasarkan
dari gaya kepemimpinan yang ada.
Berikut saya buatkan contoh mengenai penerapan dari 6 gaya
kepemimpinan tersebut:
· Gaya Kepemimpinan Coercive/Koersif/Memaksa. Diterapkan ketika berhadapan dengan isu-isu keselamatan, kepatuhan terhadap regulasi pemerintah, dan penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP). FM harus tegas dan tidak mentolerir penyimpangan dalam hal-hal kritis ini.
· Gaya Kepemimpinan Otoritatif. Efektif untuk koordinasi internal tim facility management. FM menggunakan pendekatan ini untuk menjelaskan visi jangka panjang, menetapkan tujuan yang jelas, dan mengarahkan tim menuju pencapaian target.
· Gaya Kepemimpinan Pacesetting (Mengatur Kecepatan). Optimal untuk mengelola fasilitas kritikal seperti pusat data, rumah sakit, atau infrastruktur penting lainnya. FM harus menetapkan standar kinerja yang tinggi dan memimpin dengan contoh.
· Gaya Kepemimpinan Afiliatif. Gunakan pendekatan ini untuk mengelola tim yang bekerja dalam situasi stres tinggi, seperti tim pemeliharaan yang menghadapi banyak permintaan mendesak atau tim keamanan yang bekerja dalam shift panjang.
· Gaya Kepemimpinan Demokratis. Bermanfaat ketika menghadapi masalah kompleks yang membutuhkan solusi inovatif dengan meminta pendapat dari team internal serta vendor-vendor pendukung.
·
Gaya Kepemimpinan Pembinaan. Pastikan anggota
team mendapatkan cara dan metoda kepemimpinan yang sesuai dengan fasilitas yang
dikelola. Jika FM yang ingin mengembangkan karir mereka, perlu untuk mempersiapkan
tim untuk tantangan yang terjadi di fasilitas tersebut.
Kita sebagai seorang Facility Manager perlu mampu menjadi pemimpin yang efektif dan menyesuaikan antara gaya-gaya kepemimpinan berdasarkan situasi yang dihadapi. Fleksibilitas dan kemampuan untuk membaca situasi dengan tepat adalah kunci keberhasilan dalam mengelola berbagai aspek facility management, mulai dari keselamatan dan kepatuhan hingga pengembangan tim dan inovasi.
Semoga bermafaat