Saat ini, sudah banyak perusahaan yang bekerja sama secara outsourcing dengan perusahaan cleaning service. Pekerjaan cleaning service sudah terstruktur dan jelas, bahkan bisa dibuatkan aktivitas pekerjaan per jam.
Yang masih menjadi tantangan
adalah pekerjaan office boy, karena job description office boy ini umumnya
adalah tambahan dari cleaning service dan mendukung kebutuhan karyawan.
Kebutuhan karyawan ini yang sangat subyektif tergantung dari tingkat keahlian
para karyawan tersebut.
Dari beberapa department, akan
ditemui karyawan dengan type yang berbeda-beda;
- Karyawan yang meminta untuk di atur ruang meeting, yang kenyataannya, pengaturan ruang meeting sudah termasuk; pembelian snack, pengaturan ATK serta set ruang meeting tersebut.
- Karyawan yang meminta difotokopikan, walaupun hanya 10 lembar.
- Karyawan efisien, yang meminta tolong disertai checklist yang perlu dilakukan.
Untuk karyawan dengan type 1
& 2; akan sangat tergantung sekali kepada office boy yang sudah mengerti
kebutuhan mereka, jika office boy nya ditukar karena sakit, cuti atau rotasi,
maka akan sangat kesulitan dalam memberikan instruksi kepada office boy
pengganti.
Sedangkan untuk karyawan dengan
type c; akan jarang mengalami kesulitan karena sudah membuatkan checklist yang
dapat dimengerti oleh office boy mana saja.
Umumnya, para Facility Manager
yang memiliki team office boy ini akan melakukan serta mempersiapkan 10 hal
berikut ini:
- Menentukan aktivitas dasar yang wajib dilakukan oleh para office boy, yaitu:
- Aktivitas wajib cleaning service: kebersihan ruang meeting, pantry & toilet.
- Kesiapan ruang meeting: whiteboard bersiih, tempat sampah kosong dan ATK lengkap.
- Kesiapan pantry: gelas & piring kotor sudah dicuci dan mesin vending yang siap dipakai.
- Membuat SOP (Standard Operating Procedure) yang terkait dengan pekerjaan office boy.
- Melakukan briefing rutin memastikan office boy melakukan aktivitas dasar.
- Melakukan inspeksi mendadak secara rutin dengan periode berbeda-beda.
- Mengetahui permintaan dari para karyawan dan melakukan evaluasi dari permintaan yang ada. Misal: evaluasi permintaan makan siang dikoordinasikan ke 1 orang office boy, sehingga office boy yang lain bisa melakukan pekerjaan cleaning service.
- Melakukan analisa dan evaluasi aktivitas para office boy.
- Mengidentifikasi office boy yang tidak melakukan aktivitas dasar, memberikan pelatihan, mengingatkan dengan surat peringatan dan jika perlu diganti dengan pihak eksternal.
- Melakukan meeting dengan para karyawan yang sering menggunakan jasa office boy untuk mendapatkan permintaan standar yang bisa dilakukan semua office boy yang ada.
- Bekerja sama dengan department purchasing untuk melakukan tender perusahaan outsourcing yang memiliki struktur management yang kuat.
- Rutin melakukan meeting dengan para office boy menjelaskan kebutuhan dari Facility Manager terhadap office boy yang produktif dan menanyakan kendala yang ada serta memberikan solusi.
Dengan melakukan 10 hal diatas,
maka akan terbentuk kebiasaan office boy yang produktif dan Facility Manager
yang mengetahui kendala serta kebutuhan dari karyawan.
Jika diperlukan, aktivitas office
boy ini agar dihilangkan dan fokus hanya pada cleaning service. Kebutuhan
office boy yang ada diarahkan ke department yang membutuhkan dan agar mereka
memiliki office boy sendiri. Biasanya, jika biaya dibebankan penuh terhadap
satu department, maka kepala department akan memikirkan alternatif lain.
Semoga bermanfaat.