Sudah bisa dipastikan, Facility Manager (FM) akan selalu memegang
peran penting dalam menjaga operasional bangunan, mendukung produktivitas karyawan
perusahaan, dan memastikan keberlanjutan fasilitas.
Saya mendapatkan artikel menarik dari blog IFMA mengenai 7 kompetensi inti (core competencies) berikut harus dikuasai oleh FM untuk sukses di era saat ini, yang baru saja dituliskan di bulan May 2025. Berikut core competencies yang perlu dikuasai oleh FM menurut IFMA:
1. Kepemimpinan dan Strategi (Leadership &
Strategy)
FM perlu memiliki kemampuan memimpin tim dan mengembangkan
strategi yang selaras dengan tujuan bisnis perusahaan sangat penting. Ini
meliputi:
- Perencanaan jangka panjang untuk pengembangan fasilitas.
- Kolaborasi dengan stakeholders (manajemen, karyawan, vendor).
- Pengambilan keputusan berbasis data untuk meningkatkan efisiensi.
FM perlu mengerti mengenai bisnis dari perusahaan dan
bagaimana facility management menjadi faktor penting yang mendukung lancarnya
operasional dari bisnis tersebut. FM harus bisa menjadi penghubung antara
operasional fasilitas dan visi perusahaan.
2. Operasional dan Pemeliharaan (Operations &
Maintenance)
FM bertanggung jawab atas kelancaran operasional harian,
termasuk:
- Preventive & predictive maintenance untuk menghindari downtime.
- Manajemen aset (HVAC, listrik, plumbing).
- Penerapan teknologi seperti; CAFM (Computer-Aided Facility Management) untuk pemantauan real-time, BMS, CMMS.
FM perlu melakukan evaluasi secara aktif untuk aktivitas
operasional sehingga informasi penting seperti; penggantian material, potensi
masalah serta peningkatan kinerja bisa diinformasikan ke team management.
3. Keberlanjutan dan Tanggung Jawab Lingkungan
(Sustainability & Environmental Stewardship)
Isu lingkungan dan perhitungan mengenai pemakaian energi semakin
kritis serta menjadi perhatian dari perusahaan, karena itu, FM harus
menguasai:
- Pengelolaan energi dan air (misalnya, sertifikasi LEED atau WELL).
- Pengurangan limbah (zero-waste initiatives, daur ulang).
- Kepatuhan regulasi lingkungan (seperti ISO 14001).
FM perlu menambah ilmu dengan belajar memperkenalkan
sustainability kepada team management yang memberikan dampak, baik secara
internal, focus mengenai penghematan, serta eksternal, terutama reputasi
perusahaan.
4. Manajemen Proyek (Project Management)
FM sering terlibat dalam proyek renovasi, relokasi, atau
konstruksi. Kompetensi yang dibutuhkan:
- Perencanaan anggaran dan timeline.
- Koordinasi dengan kontraktor dan arsitek.
- Manajemen risiko proyek.
FM perlu belajar mengenai manajemen proyek, sehingga perusahaan
melihat nilai tambah dari kita, sebagai FM dalam mengelola proyek. Tentunya,
perlu disadari serta dibuatkan batas-batas mengenai role seorang FM dalam
mengelola proyek.
5. Komunikasi dan Hubungan Stakeholder (Communication &
Relationship Management)
Sudah teruji, bahwa FM yang benar, harus mampu berkomunikasi
efektif dengan berbagai pihak, beberapa komunikasi penting perlu dilakukan, seperti:
- Laporan kinerja fasilitas kepada manajemen.
- Negosiasi dengan vendor dan penyedia jasa.
- Respons cepat terhadap keluhan pengguna fasilitas.
Komunikasi efektif dengan memastikan sikap proaktif untuk
selalu memberikan laporan kinerja serta potensi resiko yang ada, usulan inovasi
dan melakukan eskalasi jika ada ketidakcocokan dengan management.
6. Manajemen Keuangan (Financial Management)
Manajemen keuangan adalah hal utama dalam Facility
Management, FM perlu memahami aspek finansial, termasuk:
- Penyusunan anggaran tahunan.
- Cost-benefit analysis untuk investasi fasilitas.
- Pengendalian biaya operasional.
FM wajib mengerti
manajemen keuangan terutama untuk memberikan masukan mengenai potensi biaya
tinggi terkait dengan pemeliharaan serta resiko yang mungkin terjadi jika
adanya penundaan pemeliharaan (resiko kecil atau besar).
7. Kualitas dan Pengukuran Kinerja (Quality &
Performance Measurement)
FM perlu mengerti secara penuh, target performance yang
perlu dicapai dalam facility management, sehingga harus bisa mengevaluasi
kinerja fasilitas melalui:
- Key Performance Indicators (KPIs) seperti uptime peralatan, kepuasan pengguna.
- Benchmarking dengan standar industri.
- Audit fasilitas secara berkala.
Performance dari facility management akan terhubung dengan
performance dari perusahaan, utamanya energi, biaya operasional serta keuangan.
Dari IFMA, FM perlu memiliki 11 kompetensi inti, adapun
penguasaan dari 7 kompetensi inti ini akan memberikan impact yang lebih besar
untuk perusahaan, serta kita, sebagai Facility Manager, akan menjadi FM yang lebih
baik dengan penguasaan 7 kompetensi inti ini.
Sumber:
- [IFMA Blog – 7 Core Competencies Every Facility Manager Needs to Master](https://blog.ifma.org/7-core-competencies-every-facility-manager-needs-to-master)
- Dengan menambahkan informasi sesuai pengalaman dari penulis.