Saya mendapatkan kata-kata baru yaitu: Chatham House Rule. Chatham House Rule adalah aturan yang diterapkan dalam diskusi/meeting yang menyatakan bahwa peserta diskusi/meeting bebas menggunakan informasi dari diskusi, namun identitas atau afiliasi narasumber maupun peserta lainnya tidak boleh diungkapkan. Ternyata, chatham house rules ini sudah ada sejak tahun 1927 dan diperbarui terakhir di tahun 2002
Chatham House Rule ini sangat bisa diterapkan di dunia
Facility Management (FM). Dalam dunia FM, komunikasi yang jujur, terbuka, dan
kolaboratif sangat penting untuk menghadapi kompleksitas operasional, dinamika
organisasi, dan tekanan dari berbagai pemangku kepentingan. Implementasi Chatam
House Rules ini akan memperkuat kualitas diskusi dan pengambilan keputusan di
lingkungan FM yang dilakukan antar team FM, vendor dan consultant (Jika
ada).
Implementasi Chatham House Rules ini dapat menciptakan ruang
yang aman untuk bertukar pikiran secara terbuka tanpa rasa takut akan dampak
reputasional atau profesional.
Kita, sebagai team FM, akan selalu melakukan diskusi dan brainstorming
dalam banyak aspek; hal-hal strategis, kepuasan client, efisiensi biaya,
keselamatan, keberlanjutan, transformasi digital dan banyak lainnya. Banyak hal-hal
yang didiskusikan akan melibatkan kepentingan lintas departemen dan beberapa
akan bersifat sensitif.
Untuk memastikan diskusi berjalan produktif dan efektif,
berikut 4 implementasi Chatham House Rules dalam FM:
1) Diskusi Strategi dan Perubahan Layanan. Kita sebagai manajer
FM agar dapat menyampaikan kritik atau masukan tajam terhadap pihak internal
atau eksternal tanpa khawatir akan konflik.
Misalnya saat mengevaluasi vendor eksternal, memutuskan
model pengelolaan fasilitas (in-house vs outsourcing), atau merancang
perencanaan jangka panjang.
2) Forum Evaluasi Kinerja dan Risiko. Saat team FM melakukan
audit internal, risk assessment, atau evaluasi kepatuhan terhadap standar
(misalnya ISO 41001). Diskusi mengenai kekurangan atau potensi risiko sering
kali menyangkut nama individu atau unit kerja tertentu. Dengan Chatham House
Rule, penilaian bisa dibahas dengan lebih jujur dan solutif.
3) Pertemuan dengan Vendor atau Partner Service. Team FM dapat
meberikan masukan terkait performa dari partner/vendor saat melakukan evaluasi
vendor. Diskusi agar dilakukan secara tertutup dan bisa membahas performa,
negosiasi kontrak dan/atau kualitas layanan. Aturan ini akan membantu menjaga
profesionalisme dan objektivitas tanpa mempermalukan pihak mana pun di forum
terbuka.
4) Pengembangan Tim Internal. Seorang Facility Manager dan team
akan lebih nyaman berbagi tantangan, kegagalan, atau ide-ide inovatif dalam
sesi pelatihan dan sesi refleksi/brainstorming dari team FM.
Untuk memastikan implementasi Chatham house rules efektif di
lingkungan FM, perlu dilakukan hal-hal berikut:
- Komunikasikan aturan sejak awal rapat atau forum. Tambahkan dalam undangan atau sampaikan secara eksplisit sebelum diskusi dimulai.
- Fasilitasi diskusi dengan moderator netral yang menjaga alur diskusi tetap produktif dan menghormati privasi peserta.
- Gunakan untuk sesi tertentu saja, terutama yang bersifat reflektif, evaluatif, atau sensitif. Tidak semua forum perlu aturan ini.
- Bangun budaya saling percaya di antara anggota tim dan stakeholder FM agar aturan ini tidak sekadar formalitas, tapi sungguh-sungguh dihormati.
Sebagai penutup, penerapan Chatham House Rules dalam dunia
Facility Management bukan hanya soal menjaga kerahasiaan identitas, tapi juga
soal menciptakan budaya dialog yang sehat, transparan, dan produktif. Dalam
menghadapi kompleksitas tugas pengelolaan fasilitas — dari pemeliharaan teknis
hingga pelayanan pelanggan — aturan ini membantu para profesional FM untuk
berani bersuara, mengevaluasi secara jujur, dan menghasilkan solusi yang lebih
berdampak dan berkelanjutan.
Semoga bermanfaat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar