Untuk para Facility Manager, isu penghematan energi kian hari kian mengemuka. Tak hanya demi kelestarian lingkungan, tapi juga demi optimalisasi biaya operasional. Audit energi adalah salah satu keahlian untuk membuka pintu menuju efisiensi dan profitabilitas.
Pengetahuan mengenai audit energi saat ini sesuai dengan perkembangan industry Facility Management yang focus pada efisiensi energi dan keberlanjutan. Khususnya untuk efisiensi energi, hal ini didorong oleh faktor meningkatnya biaya energi.
Apa itu Audit Energi? Audit energi adalah proses penilaian menyeluruh terhadap penggunaan energi di sebuah bangunan. Proses ini mengidentifikasi area-area yang boros energi, menentukan akar permasalahannya, dan merekomendasikan solusi yang tepat untuk mengurangi konsumsi energi.
Mengapa Audit Energi Penting Bagi Facility Manager? Berikut 4 hal penting dengan adanya Audit energi:
1. Mengurangi biaya operasional: konsumsi energi yang berlebihan dapat menguras anggaran operasional. Audit energi membantu mengidentifikasi area pemborosan dan merekomendasikan solusi untuk menguranginya, sehingga menurunkan biaya energi secara signifikan.
2. Meningkatkan efisiensi: audit energi membantu menemukan dan memperbaiki inefisiensi dalam penggunaan energi, seperti pencahayaan yang berlebihan, sistem HVAC yang tidak optimal, dan peralatan yang boros energi. Hal ini dapat meningkatkan efisiensi secara keseluruhan dan mengurangi emisi karbon.
3. Memperpanjang umur aset: penggunaan energi yang berlebihan dapat memperpendek umur aset, seperti lampu, mesin, dan peralatan. Audit energi membantu mengidentifikasi cara untuk menggunakan energi secara lebih efisien, sehingga memperpanjang umur aset dan mengurangi biaya pemeliharaan.
4. Meningkatkan kepatuhan terhadap regulasi: Audit energi membantu memastikan bahwa bangunan mematuhi regulasi seperti SLF/Surat Laik Fungsi, SLO/Surat Laik Operasi dan lainnya sehingga dapat menghindari denda.
Lalu, bagaimana melakukan audit energi itu sendiri? Audit energi akan valid jika dilakukan oleh ahli energi yang bersertifikat, di Indonesia disertifikasi berdasarkan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia). Proses audit energi ini sendiri bervariasi tergantung pada ukuran dan kompleksitas bangunan. Berikut adalah beberapa langkah umum dalam proses audit energi:
§ Pengumpulan data: Ahli energi akan mengumpulkan data tentang penggunaan energi di bangunan, seperti tagihan utilitas, data meteran, dan informasi tentang peralatan dan sistem HVAC.
§ Analisis data: Ahli energi akan menganalisis data yang dikumpulkan untuk mengidentifikasi area pemborosan energi.
§ Inspeksi lapangan: Ahli energi akan melakukan inspeksi lapangan untuk melihat secara langsung area-area yang bermasalah.
§ Pengembangan rekomendasi: Ahli energi akan mengembangkan rekomendasi untuk mengurangi konsumsi energi. Rekomendasi ini dapat mencakup berbagai hal, seperti peningkatan pencahayaan, pemasangan peralatan hemat energi, dan modifikasi sistem HVAC.
§ Pelaksanaan rekomendasi: Ahli energi dapat membantu melaksanakan rekomendasi yang telah dibuat, atau facility manager dapat melakukannya sendiri.
Adapun kita, facility manager bisa mempelajari audit energi ini dari berbagai sumber. Berikut beberapa rekomendasi bagi facility manager untuk mempelajari hal-hal terkait audit
energi;:
1. Ikuti Pelatihan dan Sertifikasi Audit Energi. Saat ini sudah banyak pelatihan dan sertifikasi audit energi. Bisa mengikuti secara online; Udemy, atau offline Risma Ginanjar (saya sudah mengikuti di provider training ini), dan banyak training provider lainnya.
2. Pelajari Standar dan Regulasi Terkait Energi. Beberapa standar dan regulasi yang perlu dipelajari antara lain:
§ Undang-Undang No. 30 Tahun 2007 tentang Energi.
§ Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Konservasi Energi.
§ Peraturan Menteri ESDM No. 12 Tahun 2017 tentang Standar dan Label Kinerja Energi untuk Bangunan Gedung.
3. Bergabung dengan Komunitas dan Forum Energi. Salah satunya; Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI), website: https://metiires.or.id/
4. Membaca Artikel dan Jurnal Terkait Audit Energi.
5. Mengikuti
Seminar dan Webinar tentang Audit Energi
6. Melakukan Praktek Langsung. Praktek langsung merupakan
cara terbaik untuk mempelajari audit energi. Facility manager dapat
berpartisipasi dalam proyek audit energi yang dilakukan oleh perusahaan
konsultan energi atau organisasi lain.
7. Berkonsultasi dengan Ahli Audit Energi. Berkonsultasi
dengan ahli audit energi dapat membantu facility manager untuk mendapatkan
panduan dan saran tentang cara melakukan audit energi dengan baik.
Saya mengajak para facility manager untuk selalu ingin meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam banyak hal, salah satunya adalah audit energi. Hal ini akan membantu kita semua untuk dapat melakukan audit energi secara kompeten dan mencapai efisiensi energi yang optimal di gedung yang kita kelola.
Semoga bermanfaat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar