Minggu, 24 Maret 2024

Pemeliharaan Rel Kereta di Jerman: Menjaga Ketepatan Waktu dan Keamanan


Saya tertarik untuk mengetahui bagaimana pemerintah negara Jerman melakukan pemeliharaan rel kereta api di Jerman. Dengan mencari beberapa sumber di internet, dipastikan bahwa pemeliharaan rel kereta api merupakan proses yang kompleks dan terstruktur yang melibatkan berbagai pihak, termasuk Deutsche Bahn (DB), perusahaan kereta api nasional Jerman, dan kontraktor swasta.

Pastinya, tujuan utama pemeliharaan rel kereta api adalah untuk:

1.       Menjaga Ketepatan Waktu:

Keterlambatan kereta api di Jerman jarang terjadi dan biasanya hanya berlangsung beberapa menit. Hal ini dicapai melalui sistem pemeliharaan preventif yang terstruktur, termasuk:

  • Inspeksi rutin: Rel kereta api diperiksa secara rutin untuk memastikan tidak ada kerusakan atau keausan yang dapat menyebabkan gangguan.
  • Perawatan preventif: Perawatan rutin dilakukan untuk memastikan semua infrastruktur kereta api dalam kondisi prima, seperti:
  • Penggantian bantalan rel dan batu balas
  • Perbaikan sambungan rel
  • Pembersihan rel dari kotoran dan dedaunan
  • Penggunaan teknologi modern: DB menggunakan teknologi modern seperti sistem pengukuran dan monitoring rel untuk mendeteksi kerusakan dan keausan pada tahap awal.

2. Meningkatkan Keamanan:

  • Peningkatan standar keselamatan: DB memiliki standar keselamatan yang tinggi untuk pemeliharaan rel kereta api.
  • Pemantauan kondisi rel: Sistem pemantauan kondisi rel digunakan untuk mendeteksi potensi bahaya seperti retak pada rel.
  • Pelatihan staf: Staf yang bertanggung jawab untuk pemeliharaan rel kereta api di Jerman dilatih secara menyeluruh dan profesional.

3. Menjaga Keberlanjutan:

DB berkomitmen untuk menjalankan operasi yang berkelanjutan, termasuk dalam hal pemeliharaan rel kereta api. Hal ini dilakukan melalui:

  • Penggunaan material yang ramah lingkungan: DB menggunakan material yang ramah lingkungan untuk pemeliharaan rel kereta api, seperti bantalan rel daur ulang.
  • Pengurangan emisi gas rumah kaca: DB berupaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dari pemeliharaan rel kereta api.
  • Pengembangan teknologi ramah lingkungan: DB berinvestasi dalam pengembangan teknologi ramah lingkungan untuk pemeliharaan rel kereta api.

Ternyata, DB mempunyai struktur dan tanggung jawab, dalam pengelolaan pemeliharaan rel kereta apinya:

Pemeliharaan rel kereta api di Jerman dibagi menjadi dua tingkatan:

  • Tingkat nasional: DB bertanggung jawab untuk pemeliharaan jaringan rel kereta api nasional.
  • Tingkat regional: Kontraktor swasta bertanggung jawab untuk pemeliharaan rel kereta api di wilayah regional.

DB dan kontraktor swasta bekerja sama erat untuk memastikan pemeliharaan rel kereta api yang terstruktur dan efisien.

Berdasarkan informasi terakhir di awal 2024, diberitakan bahwa DB telah menyampaikan rencana ambisius untuk memodernisasi jaringan kereta api di Jerman guna meningkatkan kualitas dan ketepatan waktu angkutan penumpang dan barang secara signifikan. Fokusnya adalah pada perombakan umum koridor-koridor berkinerja tinggi, yang memainkan peran penting dalam mempromosikan transportasi kereta api ramah lingkungan karena lokasinya yang sentral dan tingkat penggunaan yang tinggi.

Kesimpulan:

Pemeliharaan rel kereta api di Jerman merupakan proses yang kompleks dan terstruktur yang melibatkan berbagai pihak. Hal ini penting untuk menjaga ketepatan waktu, meningkatkan keamanan, dan menjaga keberlanjutan operasi kereta api di Jerman.

Semoga bermanfaat!



Minggu, 17 Maret 2024

Mengapa Got Hampir Tidak Terlihat di Kota-Kota Besar Jerman?


Salah satu pengalaman menarik saat mengunjungi beberapa kota di Jerman adalah, pertanyaan mengenai "Ke mana perginya air hujan dan air limbah?” Kota-kota besar di Jerman yang kami kunjungi terlihat minim got terbuka sehingga terlihat sedikit sekali saluran pembuangan air. Saya tertarik menuliskan artikel ini untuk membagi cerita terkait system pembuangan kota-kota Jerman, yang menurut saya sangat mudah dirawat dari sisi facility management. 

Sistem Pembuangan Kota Jerman: Solusi Tersembunyi untuk Kebersihan

Sistem pembuangan air di Jerman dibuat secara terencana dan tersembunyi. Sehingga memperlihatkan kebersihan di kota-kota Jerman umumnya. Sistem pembuangan air ini terbagi menjadi dua bagian utama:

  1. Sistem Drainase Air Hujan:Air hujan dari atap, jalan, dan permukaan lainnya ditampung dan dialirkan melalui jaringan pipa bawah tanah. Pipa-pipa ini terhubung ke saluran pembuangan utama yang mengarah ke sungai atau badan air lainnya. Sistem ini dirancang untuk mencegah air hujan menggenang di jalan dan menyebabkan banjir.
  2. Sistem Pengolahan Air Limbah: Air limbah dari rumah tangga, industri, dan bisnis dialirkan melalui jaringan pipa bawah tanah yang terpisah. Pipa-pipa ini terhubung ke instalasi pengolahan air limbah, di mana air limbah dibersihkan dan diolah sebelum dibuang kembali ke lingkungan. Sistem ini dirancang untuk melindungi kesehatan masyarakat dan menjaga kelestarian lingkungan.

Keunggulan Sistem Tersembunyi:

Sistem pembuangan tersembunyi di Jerman memiliki beberapa keunggulan dibandingkan sistem got terbuka:

·       Lebih Estetis: Kota-kota terlihat lebih bersih dan rapi tanpa adanya got terbuka yang mengganggu pemandangan.

·       Lebih Higienis: Got terbuka dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan serangga, yang dapat menyebabkan penyakit. Sistem tersembunyi membantu menjaga lingkungan lebih sehat.

·       Lebih Aman: Got terbuka dapat berbahaya bagi pejalan kaki dan pengendara. Sistem tersembunyi membantu mencegah kecelakaan.

·       Lebih Ramah Lingkungan: Sistem tersembunyi membantu mencegah pencemaran air.

Dampak pada Kebersihan Kota:

Sistem pembuangan air yang tersembunyi di Jerman memiliki dampak positif yang signifikan terhadap kebersihan kota. Got terbuka sering kali menjadi tempat pembuangan sampah dan kotoran, yang dapat menyebabkan bau busuk dan pemandangan yang tidak sedap dipandang. Sistem tersembunyi membantu mencegah hal ini dan membuat kota-kota terlihat lebih bersih dan rapi.

Penerapan system tersembunyi di Kota-kota besar Indonesia:

Pastinya, menerapkan sistem pembuangan air tersembunyi di kota-kota besar Indonesia akan memiliki tantangan:

·       Biaya: Membangun dan memelihara sistem tersembunyi lebih mahal daripada sistem got terbuka. Dan memerlukan perencanaan ulang terhadap infrastruktur yang ada.

·       Infrastruktur: Banyak kota di Indonesia belum memiliki infrastruktur yang memadai untuk mendukung sistem pembuangan tersembunyi.

·       Kesadaran Masyarakat: Perlu edukasi dan kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan.

Yang bisa dipastikan, jika system ini dibuat di Indonesia, rakyat akan mendapatkan banyak manfaat berupa:

·       Meningkatkan Kebersihan: Kota-kota akan terlihat lebih bersih dan rapi.

·       Meningkatkan Kesehatan Masyarakat: Mengurangi risiko penyakit yang disebabkan oleh lingkungan yang tidak higienis.

·       Meningkatkan Keamanan: Mengurangi risiko kecelakaan yang disebabkan oleh got terbuka.

·       Meningkatkan Keasrian Lingkungan: Mencegah pencemaran air.

Secara umum, sistem pembuangan air kota Jerman yang tersembunyi dan efisien merupakan salah satu faktor utama yang membuat kota-kota di Jerman terlihat bersih dan rapi. Sistem ini juga membantu menjaga lingkungan lebih sehat dan aman. System ini juga akan sangat bagus jika bisa diterapkan di Indonesia. Tentunya, hal ini menunjukkan bagaimana infrastruktur dan facility management yang baik dapat memberikan dampak positif pada estetika, kesehatan, dan kelestarian lingkungan.


Semoga bermanfaat!

Sabtu, 16 Maret 2024

Ladang Panel Surya Jerman: Menuju Masa Depan Energi Terbarukan

Saat melintasi pedesaan Jerman dengan kereta api, pemandangan ladang panel surya yang luas memanjakan mata. Ladang-ladang ini, yang disebut "solar park" atau "solar farm", ternyata merupakan bagian penting dari strategi Jerman untuk beralih ke energi terbarukan. Tulisan ini dibuat berdasarkan pengalaman kami melihat ladang panel surya dan dengan mencari berbagai informasi dari Google.

Latar Belakang Ladang Panel Surya

Jerman memulai program ini dari tahun 2000, saat Jerman meluncurkan "Energiewende" atau "transisi energi", sebuah kebijakan ambisius untuk meninggalkan energi nuklir dan bahan bakar fosil dan beralih ke energi terbarukan. Tenaga surya menjadi salah satu pilar utama Energiewende.

Sejak saat itu, Jerman telah mengalami pertumbuhan pesat dalam industri tenaga surya. Pada tahun 2023, pembangunan tersebut melampaui rencana pemerintah secara signifikan, dengan penambahan kapasitas mencapai lebih dari 14 GW, bukannya 9 GW yang dijadwalkan, hampir dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya, menurut data Fraunhofer ISE*.

Manfaat Ladang Panel Surya

Ladang panel surya memiliki banyak manfaat bagi Jerman; Pertama, mereka menyediakan sumber energi yang bersih dan berkelanjutan. Kedua, mereka membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan memerangi perubahan iklim. Ketiga, mereka menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Kapasitas dan Dukungan

Ladang panel surya di Jerman memiliki berbagai skala. Beberapa ladang hanya beberapa hektar, sementara yang lain mencapai ratusan hektar. Ladang terbesar di Jerman, Solarpark Schwarze Pumpe di Brandenburg, memiliki kapasitas 164 MW.

Pemerintah Jerman mendukung pengembangan ladang panel surya melalui berbagai insentif, seperti tarif feed-in dan subsidi. Hal ini membantu meningkatkan investasi dalam sektor tenaga surya dan mendorong pertumbuhannya.

Tantangan Ladang Panel Surya

Meskipun ladang panel surya memiliki banyak manfaat, ada juga beberapa tantangan yang perlu di addressed.

  • Salah satu tantangannya adalah bahwa panel surya hanya menghasilkan energi saat matahari bersinar. Hal ini berarti bahwa Jerman masih membutuhkan sumber energi lain untuk memenuhi kebutuhan energinya saat malam hari atau saat cuaca mendung.
  • Tantangan lainnya adalah bahwa ladang panel surya dapat memakan banyak lahan. Hal ini dapat menimbulkan konflik dengan penggunaan lahan lain, seperti pertanian.

Masa Depan Perkembangan Ladang Panel Surya

Meskipun ada beberapa tantangan, Jerman tetap berkomitmen untuk mengembangkan tenaga surya. Ladang panel surya akan terus memainkan peran penting dalam transisi energi Jerman dan membantu negara mencapai tujuannya untuk mencapai emisi gas rumah kaca net-zero pada tahun 2045.

Bisa disimpulkan bahwa ladang panel surya di Jerman merupakan simbol komitmen negara terhadap energi terbarukan. Mereka membantu Jerman mengurangi emisi gas rumah kaca, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Meskipun ada beberapa tantangan, ladang panel surya akan terus memainkan peran penting dalam masa depan energi Jerman.

Sumber:

* https://www.cleanenergywire.org/factsheets/solar-power-germany-output-business-perspectives#:~:text=The%20large%2Dscale%20roll%2Dout,since%20has%20steadily%20increased%20again.

 

Senin, 17 Juli 2023

SWMS sebagai Alat Utama untuk Mengelola Risiko dan Keselamatan dalam Facility Management



Kebakaran di K-Link Tower, Jalan Gatot Subroto, Setiabudi, Jakarta Selatan terjadi pada Sabtu (15/7/2023) sekitar pukul 10.00 WIB. Empat unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api di lokasi kejadian. Kobaran api dapat cepat tertangani berkat penanganan yang cepat petugas pemadam kebakaran (damkar) bekerja sama dengan petugas keamanan dan petugas gedung, serta fire protection gedung yang sesuai standar dan bekerja dengan baik.

Dalam pengelolaan fasilitas (facility management), keamanan dan kesehatan pekerja harus menjadi prioritas utama. Untuk mencapai hal tersebut, Safety Work Method Statement (SWMS) atau Pernyataan Metode Kerja Aman merupakan dokumen penting yang diperlukan.

Adanya SWMS akan mempersiapkan langkah-langkah yang diambil untuk mengidentifikasi dan mengurangi risiko yang terkait dengan setiap pekerjaan, penggunaan peralatan pelindung diri (APD) yang sesuai, prosedur darurat, serta prosedur pemantauan dan pengawasan yang ketat. SWMS membantu memastikan bahwa pekerja dan personel proyek memiliki pemahaman yang jelas tentang tugas mereka, serta langkah-langkah yang harus diambil untuk menjaga keamanan mereka dan orang lain di sekitar mereka.

 

Berikut 3 hal penting dibuatnya Safety Work Method Statement (SWMS):

  1. Identifikasi Risiko: SWMS memungkinkan pengidentifikasian dan penilaian risiko terkait dengan pekerjaan tertentu. Dengan mengidentifikasi potensi bahaya dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat, SWMS membantu mengurangi risiko cedera dan kerugian di tempat kerja.
  2. Standar Kerja yang Konsisten: SWMS memastikan adanya standar kerja yang konsisten di seluruh organisasi atau proyek. Dengan memiliki prosedur yang jelas dan terdokumentasi, SWMS membantu meminimalkan kesalahan dan meningkatkan efisiensi operasional.
  3. Kesadaran dan Keterlibatan: Dengan melibatkan pekerja dalam proses penyusunan SWMS, mereka menjadi lebih sadar tentang risiko yang ada di tempat kerja dan langkah-langkah yang harus diambil untuk menghindari kecelakaan. SWMS juga mendorong keterlibatan aktif pekerja dalam upaya menjaga keamanan dan kesehatan di tempat kerja.

Facility Manager perlu memastikan SWMS dibuat secara serius dengan melakukan evaluasi dan diskusi dengan semua pihak terkait untuk pekerjaan yang akan dilakukan. Safety Work Method Statement (SWMS) adalah dokumen penting dalam menjaga keamanan di tempat kerja. SWMS membantu dalam identifikasi risiko, menyediakan standar kerja yang konsisten, dan meningkatkan kesadaran serta keterlibatan pekerja terhadap keamanan.

Dalam dunia facility management, SWMS digunakan untuk memastikan langkah-langkah keselamatan yang diperlukan diikuti dengan baik. Dalam rangka menjaga keamanan dan kesehatan di tempat kerja, SWMS merupakan alat yang sangat penting yang harus dipahami dan diimplementasikan oleh semua pihak terlibat.

Pastikan team facility management anda mengenal SWMS dan tahu untuk melakukan koordinasi dan komunikasi dengan semua pihak untuk memastikan keselamatan dan keamanan dari fasilitas anda.

Semoga bermanfaat


Sabtu, 27 Mei 2023

Bagaimana team facility management bisa mengurangi sampah makanan di kantor/fasilitas

Menurut www.kompas.com, Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi, Badan Pangan Nasional RI, Nyoto Suwignyo, saat ia mengisi acara seminar bertema ‘Peluang dan Tantangan Pengendalian Kerawanan Pangan Indonesia’ di Universitas Gadjah Mada (UGM) memaparkan fakta sampah makanan di Indonesia, lebih kurang ada 59,8 kg makanan perkapita pertahun yang terbuang sia-sia. Dimana dari 59,8 kg perkapita tersebut, 28 kg bersumber dari rumah tangga dan 31,8 kg lainnya dari non rumah tangga. Lalu, jika dikalikan dengan jumlah penduduk Indonesia yang berjumlah 273 juta, maka total sampah makanan yang dihasilkan Indonesia setiap tahunnya mencapai 16,3 juta ton.

Untuk teman-teman facility management, pastinya sering mengalami hal-hal berikut ini:

  • Karyawan meninggalkan makanan atau terlupakan oleh di dalam refrigerator. Dan menjadi tugas wajib bagi team facility management/cleaning untuk membersihkan refrigerator 1x dalam seminggu.
  • Karyawan membeli makanan dalam jumlah yang lebih banyak dari yang dibutuhkan, terutama jika terdapat penawaran atau diskon khusus. Akibatnya, sebagian makanan tersebut tidak habis dan akhirnya menjadi sampah.
  • Karyawan membeli makanan di luar, lalu makan di area pantry kantor dan seringkali menghasilkan penggunaan kemasan sekali pakai yang berlebihan dan berkontribusi pada peningkatan sampah makanan.

Team facility management bisa memberikan kontribusi dalam mengurangi sampah makanan terutama dari fasilitas yang dikelola. Beberapa aktivitas berikut bisa menjadi program oleh team facility management:

  • Mengadakan program edukasi dan kesadaran bagi karyawan mengenai pentingnya mengurangi sampah makanan dan praktik-praktik pengelolaan sampah yang baik. Ini dapat dilakukan melalui sesi pelatihan, pengiriman email, poster, atau materi digital yang berfokus pada pengurangan pemborosan makanan.
  • Membuat panduan pengurangan sampah makanan dengan menyusun panduan atau kebijakan internal yang memberikan petunjuk kepada karyawan tentang cara mengurangi pemborosan makanan. Panduan ini dapat mencakup tips tentang cara membeli atau membawa bekal dalam porsi yang tepat, cara menyimpan makanan agar tetap segar, dan cara memanfaatkan makanan sisa.
  • Melakukan evaluasi pengelolaan sampah makanan secara rutin dengan cara melakukan audit sampah makanan untuk memahami jumlah dan sumbernya. Berdasarkan hasil audit tersebut, mereka dapat mengidentifikasi area yang perlu perbaikan dan mengimplementasikan solusi yang sesuai.

Program, panduan serta evaluasi tersebut akan menjadi laporan yang diberikan kepada management untuk mendukung pengurangan sampah makanan.

Team facility management memberikan kontribusi yang sangat penting dalam mengelola sampah makanan di perkantoran/fasilitas . Edukasi, panduan dan pemantauan dari sampah makanan, team facility management akan membantu mengurangi pemborosan makanan, menjaga lingkungan, dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih berkelanjutan.

Semoga bermanfaat, Jufiandi

Senin, 01 Mei 2023

Emergency Preparation Plan dan Kondisi Darurat - Bagaimana Team Facility Management Berkontribusi

 

Dalam menjalankan perusahaan, akan selalu ada keadaan darurat yang perlu diantisipasi. Keadaan darurat yang mungkin dialami oleh sebuah perusahaan, termasuk di antaranya:

  • Bencana Alam: seperti banjir, gempa bumi, angin topan, kebakaran hutan, dan longsor.
  • Kecelakaan: seperti kecelakaan lalu lintas, kecelakaan kerja, dan kecelakaan terkait dengan kegiatan bisnis.
  • Kriminalitas: seperti pencurian, perampokan, atau tindakan kriminal lainnya yang dapat membahayakan karyawan dan aset perusahaan.
  • Ancaman Teroris: seperti serangan bom, serangan senjata, dan ancaman terorisme lainnya.
  • Masalah Kesehatan: seperti wabah penyakit, keracunan makanan, dan kecelakaan kesehatan lainnya.
  • Gangguan Pasokan: seperti kegagalan listrik, kegagalan telekomunikasi, atau masalah dengan pasokan air dan bahan bakar.

Team Facility Management dapat berkontribusi membantu perusahaan menghadapi keadaan darurat dengan berbagai cara, di antaranya:

  • Penilaian Risiko: Facility management dapat membantu perusahaan untuk mengidentifikasi risiko yang terkait dengan berbagai keadaan darurat dan menilai tingkat risiko yang mungkin terjadi.
  • Perencanaan Darurat: Facility management dapat membantu perusahaan dalam menyusun rencana darurat yang efektif dan terperinci. Rencana darurat harus mencakup prosedur evakuasi, kontak dengan layanan darurat, serta prosedur pemulihan bisnis.
  • Pengelolaan Infrastruktur: Facility management dapat membantu perusahaan dalam pengelolaan infrastruktur yang terkait dengan emergency preparedness, seperti instalasi sistem keamanan, sistem pemadam kebakaran, dan pemasangan sistem peringatan dini.
  • Pelatihan dan Edukasi: Facility management dapat membantu perusahaan dalam menyelenggarakan pelatihan dan edukasi terkait emergency preparedness untuk karyawan. Pelatihan dan edukasi ini dapat membantu karyawan memahami risiko dan mengatasi situasi darurat dengan tepat dan efektif.
  • Pemulihan Bisnis: Facility management dapat membantu perusahaan dalam merencanakan pemulihan bisnis setelah terjadinya keadaan darurat. Hal ini meliputi memulihkan sistem dan infrastruktur yang rusak, mengembalikan operasi bisnis ke kondisi normal, dan memastikan kelangsungan bisnis yang stabil.

Perusahaan di level higher management perlu memahami dan mengimplementasikan facility management bukanlah suatu pilihan, melainkan merupakan sebuah keharusan. Sebuah perusahaan yang menjalankan facility management dengan baik akan lebih efektif dan efisien dalam menjalankan operasi bisnisnya, serta dapat meningkatkan kepuasan karyawan dan pelanggan. Karena itu, perlu untuk mengetahui facility management provider yang handal, sehingga fasilitas perusahaan bisa terjaga serta procedural kondisi darurat bisa disiapkan.

Semoga bermanfaat, Jufiandi

Minggu, 16 April 2023

FM Service Provider: Siapa saja pihak-pihak terkait dalam layanan facility management (stakeholder)

 

Untuk anda seorang Facility Manager yang bekerja mewakili FM Service Provider Company dan ditempatkan di client site, perlu mengetahui dan mengenal siapa saja stakeholder dari sisi client.

Stakeholder dapat diartikan sebagai pihak-pihak yang terkait atau memiliki kepentingan dalam layanan yang diberikan. Atau, bisa juga diartikan bahwa stakeholder adalah pihak-pihak yang terlibat atau terpengaruh oleh suatu keputusan atau tindakan. 

Berikut 3 hal penting dari seorang Facility Manager untuk mengenal stakeholder dari sisi client:

  • Menjalin hubungan yang baik: Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, hubungan yang baik dengan klien sangat penting. Dengan mengenali stakeholder dari sisi client, facility manager dapat menjalin hubungan yang baik dengan klien. Hal ini akan membantu memperkuat kerja sama dan meningkatkan loyalitas klien.
  • Meningkatkan efisiensi dan produktivitas: Dengan mengetahui siapa saja stakeholder dari sisi client, facility manager dapat memastikan bahwa pengelolaan fasilitas dilakukan dengan efisien dan produktif. Dalam hal ini, facility manager dapat memastikan bahwa semua pihak yang terlibat dalam pengelolaan fasilitas bekerja sama dengan baik dan sesuai dengan tujuan yang sama.
  • Meningkatkan kualitas pelayanan: Dengan mengenali stakeholder dari sisi client, facility manager dapat mengoptimalkan pelayanan yang diberikan kepada klien. Facility manager dapat menyediakan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan klien serta memastikan bahwa layanan yang diberikan memenuhi standar yang ditetapkan.

Berikut 10 daftar stakeholder yang perlu facility manager kenal dan ketahui:

  1. Facility managers: Mereka bertanggung jawab untuk mengelola fasilitas dengan cara yang efisien dan produktif, memastikan ketersediaan dan fungsi fasilitas, serta menjaga keamanan dan kenyamanan pengguna fasilitas.
  2. Building owners or property managers: Mereka bertanggung jawab untuk memperbaiki kerusakan atau masalah pada fasilitas dan memastikan bahwa fasilitas tetap berfungsi secara optimal.
  3. Tenants or users of the building: Pastinya, user dari client memiliki kepentingan untuk mendapatkan fasilitas agar tetap dalam kondisi baik dan berfungsi dengan baik. Mereka juga berkontribusi dalam memastikan keamanan dan kenyamanan di dalam bangunan.
  4. Maintenance and engineering personnel: Mereka bertanggung jawab untuk memelihara dan memperbaiki fasilitas agar selalu dalam kondisi prima. Dalam beberapa hal, maintenance vendor termasuk dalam ruang lingkup service provider, yang perlu diingat, mereka mempunyai access komunikasi langsung dengan client.
  5. Procurement and purchasing departments: mereka adalah pihak yang secara tidak langsung menilai kinerja dari service provider terutama untuk memastikan bahwa fasilitas mendapatkan bahan dan perlengkapan yang diperlukan untuk menjaga fasilitas tetap berfungsi secara optimal.
  6. Finance and accounting departments: Mereka bertanggung jawab untuk memastikan bahwa pengelolaan fasilitas tetap sesuai dengan anggaran dan tujuan yang ditetapkan. Mereka-lah yang menjadi factor penentu client untuk melihat bahwa anggaran yang diberikan untuk service provider sesuai dengan target yang dijanjikan.
  7. IT and technology departments: dalam beberapa perusahaan, mereka bertanggung jawab untuk memastikan bahwa teknologi yang digunakan berfungsi dengan baik dan tetap aman. Fasilitas pendukung untuk IT adalah UPS, generator, fire alarm/system dan panel listrik. Karenanya Facility Manager perlu selalu berhubungan dengan IT Department jika ada pemeliharaan terkait hal di atas.
  8. Security Manager: umumnya, client memiliki seseorang yang bertanggung jawab untuk security dalam hal memastikan bahwa fasilitas dilengkapi dengan sistem keamanan yang diperlukan untuk menjaga keamanan dan mengurangi risiko kejahatan. Umumnya, kondisi yang perlu dijaga adalah ketertiban, tingkah lalu dan kedisiplinan dari personel security guard.
  9. Health and Safety Manager: Personel client yang sangat kritis dalam memastikan semua pekerjaan dilakukan memenuhi standar kesehatan dan keselamatan sesuai dengan program client dan peraturan pemerintah.  
  10. Cleaning and janitorial staff: Staf kebersihan dan kebersihan sangat penting dalam menjaga fasilitas tetap bersih dan terjaga dengan baik. Mereka adalah salah satu ujung tombak dari service provider karena mereka akan bertemu langsung dengan para users/karyawan. 

Facility Manager perlu memastikan para stakeholder ini percaya dan senang bekerja sama untuk memastikan fasilitas terjaga dengan baik.

Semoga bermanfaat, Jufiandi


4 Hal Penting Procurement dalam Facility Management

Dalam mengelola fasilitas, kita sebagai Facility Manager akan terhubung dengan vendor yang mendukung fasilitas tersebut. Pastinya, mengelola...